Laptop Merah Putih, Komponen Lokal Atau Cuma Rakitan Lokal??

laptop merah putih

Divrencomputer.com | Pemerintah tengah berupaya meningkatkan produksi laptop dari dalam negeri. Salah satunya adalah mengerjakan proyek laptop ‘Merah Putih’ yang diberi nama  Dikti Edu.

Proyek laptop merah putih ini dijalankan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. (Kemendikbud-Ristek) bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, mengatakan proyek tersebut mendukung produksi laptop kelas atas dengan komponen atau peralatan rumah tangga (TKDN).

“Pemerintah sedang berupaya menyiapkan riset internal untuk menambah konten TKDN untuk memungkinkan produksi laptop ini mulai dari desain hingga pengembangannya,” ujarnya dalam siaran pers virtual, Kamis (22/7/2021).

Berapa kandungan komponen buatan sendiri dalam laptop Merah Putih?

Paristiyanti Nurwardani, Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud-Ristek mengatakan laptop yang diproduksi  itu memiliki kandungan TKDN 30 persen, kemudian secara bertahap meningkat menjadi 65 persen.

“Tahun 2021 25 persen-30 persen, 2022 lebih dari 40 persen dan 2023 lebih dari 40 persen – 65 persen,” katanya kepada Kompas.com, Jumat (23/7/2021).

BACA JUGA :  400 Ribu Unit Laptop Akan Di Borong Kemendikbud Tahun Ini

Paristiyanti mengatakan, kerja sama pemerintah dengan ketiga perguruan tinggi tersebut diperkuat dengan membentuk Konsorsium Merah Putih-Dikti Edu dan membangun kemitraan dengan industri. Rencananya laptop ini akan tersedia pada tahun 2022.

Ia mengatakan harga laptop merah dan putih berbeda-beda tergantung jenisnya. Harga mulai dari sekitar Rp 5 jt hingga 7 jutaan   per unit.

Rencananya, untuk permulaan akan memproduksi 10.000 laptop merah putih seharga 5 juta rupiah setiap tahun pada tahun ini.

“Harganya sekitar Rp 5 juta-Rp 7,5 juta tergantung tipenya dan pada 2021 kita produksi 10.000 unit dengan biaya Rp 5 juta,” ujarnya.

Saat ini, pengerjaan masih dilakukan pada laptop merah putih, di mana ITB, UGM dan ITS terlibat dalam desain dan penyelesaian perangkat lunak tersebut. Direncanakan pada tahun 2022 pemerintah akan berpartisipasi di berbagai politeknik di Indonesia.

Paristiyati mengatakan laptop ini memiliki keunggulan yaitu dapat bersaing dengan merek lain yang ada di pasaran, salah satunya untuk tunanetra.

Paristiyanti mengatakan, “Laptop dirancang untuk bersaing. teknologi canggih dengan keberadaan perangkat lunak unik seperti akses ke modul elektronik untuk pergutuan tinggi (E-Dikti), tes keamanan, dan ramah bagi tunanetra.”

BACA JUGA :  Proyek Laptop Merah Putih Akan Segera Diluncurkan?

Bagi anda yang merasa laptop lokal yang di produksi pemerintah masih mahal untuk dibeli maka beli laptop bekas adalah solusi cerdas, namun tidak boleh sembarangan agar tidak salah beli simak cara membeli laptop seken berikut ini, dan carilah tempat jual beli laptop bekas terdekat dikota anda.

sumber : money.kompas.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button